Popular Post

Popular Posts

Posted by : Aghay Selasa, 23 Oktober 2012

Setitik cahaya muncul dari arah timur menandakan matahari akan segera muncul. Bergegas bangun dari ranjang mimpi dengan raut wajah berseri memperlihatkan tekad yang kuat. Dengan semangat yang ada beranjak dari sudut kamar ke sudut kamar lainnya bersiap-siap membekali diri dengan membawa sebotol air minum. Sebotol air minum tersebut dipersiapkan untuk bekal memulai aktivitas yang dilakukan seminggu sekali ini yaitu "Mari gowes bersama". Beranjak langkah ini membawaku ke tempat dimana alat pemutar rodaku tersimpan rapi, dengan gaya calm and cool mengeluarkan alat pemutar roda tersebut. Anda pasti sudah tau alat yang saya maksud yaitu sepeda. Nuansa yang terbayangkan disaat melangkah keluar rumah adalah hembusan angin yang berhembus perlahan melewati sela-sela tubuh terasa begitu segar dan sinar pagi yang mencekik ini membuat diriku lebih semangat untuk terus maju. Setelah itu saya lalu bergegas perlahan mengayuh sepeda lucu nan imut ini serta mengikuti alunan musik yang diputar terasa begitu rileks. Sebelumnya saya tidak ada tujuan mau kemana kaki ku ini akan terus mengayuh dan mengayuh. Dimulai dari jalan jenderal sudirman atau Jalan Sudirman adalah nama salah satu jalan utama Jakarta dan juga merupakan Pusat Bisnis. Disinilah jalur dimana setiap minggu tidak ada kendaraan yang melintas satu pun karena merupakan "Car freeday". Satu demi satu jalan tersebut mulai dipenuhi banyak orang baik pelari maupun pengguna sepeda. Tujuan mulai terlihat segera saja kayuh sepeda melintasi jalan ini menuju jalan Mohammad Husni Thamrin. Dengan ratusan pengguna sepeda disekeliling, berbondong-bondong mengayuh dengan lincah dan cepat untuk segera sampai di Monas. Setelah sampai ditujuan istirahat sejenak untuk menghilangkan dahaga dengan melihat kerumunan orang-orang yang tidak tahu kenapa bisa ramai seperti ini. Lanjut bergegas berputar balik kembali ke Bundaran H.I dimana terdapat patung selamat datang. Tak pikir banyak lagi ku lanjutkan mengayuh sepeda imut ini melintasi Jalan Imam bonjol dan Jalan Pangeran Diponegoro. Berputar mengelilingi Jalan Sultan Agung dengan banyaknya pengguna sepeda yang beramai-ramai menikmati gowesan tetapi dengan kayuhan perlahan membuat diri saya merasa termotivasi untuk terus melanjutkan perjalanan. Setelah lama mengayuh melewati berbagai gedung tinggi pencakar langit dan mall yang sekarang ini sudah banyak sekali di jakarta, dengan susah payah mengayuh saya sudah berada di Jalan Kapten Tendean yang entah darimana tidak terpikirkan sudah mengayuh sampai sejauh itu. Terus saja mengikuti sepanjang jalan didampingi suara kendaraan bermotor dan roda empat tak peduli kaki ku mengayuh bahkan lebih cepat dari sebelumnya hingga sampainya aku berdiri di Senayan. Berputar-putar mengelilingi seberapa luasnya senayan tak ada lelah sedikit pun kaki ku ini bekerja dengan keras tanpa bayaran. Jam menunjukkan pukul 10.00 lalu bergegas kembali menggowes sepeda lucu nan imut ini menuju Jalan Gatot Subroto, ini jalan terakhir sebelum kembali kerumah tercinta. Rombongan-rombongan pelari dan pengguna sepeda mulai terlihat sedikit karena sudah siang dan matahari pun sangat terik diatas kepala. Tubuh mulai bergetar merasakan perjalanan ini sudah sangat melelahkan. Mengayuh terus melewati semanggi menggunakan jalur busway dengan santai dan perlahan sambil meneteskan keringat kegembiraan. Itulah perasaan yang didapat. Tidak lama kemudian, dari kejauhan sudah terlihat sudut atap rumahku dan segera ingin cepat bergegas sampai disana. Dan akhirnya sampai juga dengan tetesan keringat yang terus menetes ini terlihat kulit sudah mulai eksotis karena teriknya matahari. Dengan lelahnya tiba di ranjang mimpi ini terlelap begitu saja tanpa ada penyesalan. Begitulah perjalanan ku di hari minggu, sekali gowes 7 pahlawan terlampaui. Sekian, Terima kasih.


Aghay

- Copyright © 2013 Aghay Vidsky Condoleezza - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Kaiba Corporation -